Apa Itu edX? Panduan Lengkap Belajar di Platform Besutan Harvard & MIT

Apa itu eDX
edX adalah platform pembelajaran daring (MOOC) yang didirikan oleh Harvard dan MIT, dan sekarang menjadi anak perusahaan dari 2U, Inc.

CINULU.id – Bagi banyak orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, mengenyam pendidikan di universitas sekaliber Harvard atau Massachusetts Institute of Technology (MIT) adalah sebuah impian besar. Institusi-institusi ini bukan hanya simbol prestise akademik, tetapi juga pusat inovasi yang melahirkan para pemimpin dan pemikir global. Namun, hambatan biaya, lokasi, dan akses sering kali membuat mimpi tersebut terasa jauh dari jangkauan. Di sinilah teknologi pendidikan hadir sebagai jembatan, dan salah satu jembatan paling kokoh dibangun oleh kedua universitas tersebut: edX.

Platform ini lebih dari sekadar situs kursus online. Ia lahir sebagai sebuah eksperimen pendidikan yang revolusioner, sebuah kolaborasi ambisius antara dua institusi akademik paling dihormati di dunia. Misi awalnya sangat visioner: memperluas akses terhadap pendidikan terbaik bagi semua orang, di mana pun mereka berada, dan secara efektif “menghilangkan barisan belakang” dalam pendidikan tinggi. Sejak awal, edX dirancang bukan hanya sebagai produk komersial, melainkan sebagai laboratorium raksasa untuk meneliti bagaimana manusia belajar di era digital. Setiap interaksi pengguna menjadi data berharga bagi para peneliti di Harvard dan MIT untuk menyempurnakan metode pengajaran.

Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu edX, mulai dari sejarah pendiriannya yang didasari visi besar, evolusinya menjadi raksasa teknologi pendidikan, hingga peran unik Harvard dan MIT sebagai motor penggerak konten. Kita akan menavigasi beragam penawarannya, dari kursus gratis hingga program gelar penuh, menganalisis secara mendalam nilai sebenarnya dari sertifikat yang ditawarkan, dan relevansinya bagi para pembelajar di Indonesia yang ingin meningkatkan kompetensi di panggung global.

Apa itu edX: Visi, Investasi, dan Transformasi Sebuah Misi

Kelahiran edX bukanlah sebuah kebetulan, melainkan hasil dari visi strategis, komitmen finansial yang masif, dan pemahaman mendalam akan pergeseran lanskap pendidikan global. Ini adalah kisah tentang bagaimana dua rival akademik bersatu untuk sebuah tujuan yang lebih besar.

Aliansi Dua Raksasa Akademik

Pada bulan Mei 2012, Harvard University dan MIT secara resmi mengumumkan pendirian edX, sebuah usaha patungan nirlaba (non-profit joint venture) yang akan mengubah cara dunia mengakses pendidikan. Ini bukan sekadar proyek sampingan; kedua universitas menunjukkan komitmen institusional yang luar biasa dengan menginvestasikan dana masing-masing sebesar $30 juta. Investasi total $60 juta ini menandakan keseriusan mereka untuk membangun platform yang tidak hanya berkelanjutan tetapi juga mampu memimpin inovasi.

Struktur kepemilikan dan tata kelola dirancang untuk memastikan keseimbangan. edX dimiliki dan diatur secara setara oleh Harvard dan MIT, dengan dewan pengarah yang terdiri dari para pemimpin kunci dari kedua institusi, yang ditunjuk langsung oleh presiden universitas masing-masing. Anant Agarwal, seorang profesor dari MIT yang memimpin pengembangan platform MITx, ditunjuk sebagai presiden pertama edX, menggarisbawahi akar teknis dan akademis yang kuat dari inisiatif ini.

Tiga Pilar Misi yang Mengubah Lanskap Pendidikan

Sejak awal, edX dibangun di atas tiga pilar misi yang fundamental, yang secara kolektif bertujuan untuk merevolusi pendidikan:

  1. Meningkatkan Akses ke Pendidikan Berkualitas: Misi paling utama adalah mendemokratisasi pendidikan dengan menyediakan materi kursus dari universitas-universitas terbaik di dunia secara gratis atau dengan biaya rendah kepada audiens global. Tujuannya adalah meruntuhkan penghalang biaya dan geografi.
  2. Meningkatkan Pengajaran dan Pembelajaran: edX berfungsi sebagai laboratorium untuk mengeksplorasi dan menerapkan teknologi baru guna memperkaya pengalaman belajar, baik secara online maupun di dalam kelas tradisional di kampus Harvard dan MIT. Salah satu model yang dieksplorasi adalah “kelas terbalik” (flipped classroom), di mana mahasiswa mempelajari materi video secara mandiri dan menggunakan waktu kelas untuk diskusi, proyek, dan interaksi mendalam dengan dosen.
  3. Memajukan Riset tentang Pembelajaran: Ini adalah pilar yang membedakan edX. Platform ini dirancang untuk mengumpulkan dan menganalisis data dalam skala besar—mulai dari klik mouse, durasi menonton video, hingga pola jawaban kuis—untuk memahami secara ilmiah bagaimana mahasiswa belajar. Riset ini bertujuan untuk terus meningkatkan efektivitas pengajaran, baik online maupun offline.

Evolusi Menjadi Entitas Komersial: Akuisisi oleh 2U

Meskipun lahir sebagai entitas nirlaba, pertanyaan tentang keberlanjutan finansial sudah muncul sejak awal. Menjalankan platform global dengan jutaan pengguna membutuhkan biaya infrastruktur dan operasional yang sangat besar. Pada tahun 2021, sebuah titik balik strategis terjadi: edX diakuisisi oleh 2U, sebuah perusahaan teknologi pendidikan for-profit terkemuka.

Akuisisi ini menandai pergeseran model bisnis dari nirlaba menjadi komersial. Namun, untuk menjaga esensi dan kepercayaan yang telah dibangun, 2U membuat “komitmen yang mengikat secara hukum untuk melestarikan dan memajukan misi pendirian edX”. Ini termasuk mempertahankan opsi akses gratis (jalur audit) dan melindungi privasi data pengguna. Anant Agarwal, sang pendiri, tetap memegang peran kunci sebagai Chief Academic Officer di 2U, memastikan kesinambungan visi akademis.

Transformasi ini dapat dilihat sebagai sebuah mutasi strategis yang pragmatis. 2U membawa keahlian dalam pemasaran, rekrutmen mahasiswa untuk program gelar online, dan kemitraan korporat—area di mana organisasi yang dipimpin akademisi seringkali kurang kuat. Sebagai imbalannya, 2U mendapatkan jenama akademik paling bergengsi di dunia. Dualisme model bisnis baru inilah yang menjelaskan ketegangan yang terkadang dirasakan pengguna antara penawaran gratis yang idealis dan jalur monetisasi yang semakin gencar.

HarvardX dan MITx: Dua Mesin, Satu Platform

Di jantung edX terdapat dua “mesin” konten utama: HarvardX dan MITx. Keduanya bukanlah perusahaan terpisah, melainkan inisiatif internal yang menjadi perpanjangan tangan dari masing-masing universitas untuk memproduksi dan menawarkan kursus berkualitas tinggi di platform tersebut.

Peran dan Identitas Institusional

HarvardX dan MITx berfungsi sebagai “merek” atau label yang menjamin bahwa sebuah kursus berasal langsung dari fakultas dan peneliti di Harvard atau MIT. Ini adalah stempel kualitas yang sangat penting. Kursus-kursus ini dirancang dan diajarkan oleh para profesor dan dosen dari kedua universitas, sering kali menggunakan materi yang sama dengan yang diajarkan di kelas-kelas residensial di kampus Cambridge, Massachusetts. Dengan demikian, edX memberikan akses ke keahlian dan rigor intelektual yang menjadi ciri khas kedua institusi tersebut.

Perbedaan Pendekatan dan Budaya

Meskipun bersatu dalam misi edX, Harvard dan MIT memiliki pendekatan yang sedikit berbeda, yang sebagian besar dipengaruhi oleh sejarah dan budaya institusional mereka.

MIT memiliki “keunggulan awal” (head start) yang signifikan. Satu dekade sebelum edX, MIT telah meluncurkan OpenCourseWare (OCW), sebuah inisiatif radikal untuk mempublikasikan semua materi kursus mereka secara online dan gratis untuk diakses siapa saja. Hal ini telah menanamkan budaya berbagi materi online yang kuat di kalangan fakultas MIT. Akibatnya, adopsi MITx di dalam kampus terasa lebih organik, luas, dan terintegrasi ke dalam pengalaman belajar mahasiswa.

Di sisi lain, bagi Harvard, edX adalah eksperimen besar pertama mereka dengan Massive Open Online Courses (MOOCs). Untuk mendukung fakultas yang belum terbiasa dengan pengajaran online, Harvard membentuk tim terpusat yang sangat terstruktur, yang dikenal sebagai “Hx HQ”. Tim ini terdiri dari 48 staf penuh waktu dan 7 paruh waktu yang mencakup peneliti, pengembang instruksional, dan manajer produksi yang berdedikasi untuk membantu para profesor menerjemahkan keahlian mereka ke dalam format digital. Inisiatif ini tidak berjalan tanpa perdebatan; pada awalnya, 58 anggota fakultas Harvard menandatangani surat terbuka yang menyuarakan keprihatinan dan menuntut pengawasan fakultas yang lebih ketat terhadap platform tersebut, menunjukkan betapa barunya konsep ini bagi budaya Harvard saat itu.

Kursus Ikonik dan Instruktur Bintang

Perbedaan pendekatan ini melahirkan beberapa kursus dan program ikonik yang mencerminkan kekuatan masing-masing institusi.

Dari sisi HarvardX, tidak ada yang lebih fenomenal daripada “CS50: Introduction to Computer Science”. Kursus ini secara konsisten menjadi kursus edX paling populer sepanjang masa, dengan lebih dari 6 juta pendaftar di seluruh dunia. Kunci kesuksesannya adalah sang instruktur, David J. Malan, Gordon McKay Professor of the Practice of Computer Science di Harvard. Dengan gaya mengajar yang energik, produksi video berkualitas tinggi, dan kemampuan untuk membuat konsep ilmu komputer yang kompleks menjadi menarik dan dapat diakses, Profesor Malan telah menjadi wajah dari pendidikan online modern. Kesuksesan ini membuat seri CS50 berkembang menjadi lebih dari selusin kursus, mencakup topik-topik seperti Python, Kecerdasan Buatan (AI), Keamanan Siber, dan Pengembangan Web.

Sementara itu, MITx unggul dalam menawarkan kursus-kursus teknis yang mendalam dan sering kali menjadi bagian dari program yang lebih besar. Kursus seperti “Introduction to Computer Science and Programming Using Python” dan “Probability – The Science of Uncertainty and Data” menjadi fondasi bagi jutaan pembelajar di seluruh dunia. Kursus-kursus ini sering kali menjadi komponen inti dari program MicroMasters, sebuah inovasi edX yang akan dibahas lebih lanjut.

Menavigasi Ekosistem Pembelajaran edX: Dari Gratis hingga Gelar

Ekosistem edX menawarkan berbagai jalur pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan tujuan, anggaran, dan ketersediaan waktu setiap individu. Memahami perbedaan antara setiap penawaran adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat platform ini.

Fondasi: Kursus Individual

Setiap penawaran di edX berakar pada kursus individual, yang umumnya disajikan dalam dua jalur berbeda:

  1. Jalur Audit (Gratis): Jalur ini memungkinkan siapa saja untuk mengakses sebagian besar materi pembelajaran—seperti video perkuliahan, bahan bacaan, dan forum diskusi—tanpa biaya sama sekali. Namun, akses ini biasanya terbatas oleh waktu, dan tidak termasuk tugas bergradasi atau ujian. Ini adalah pilihan ideal untuk mereka yang ingin menjelajahi topik baru atau belajar tanpa memerlukan bukti penyelesaian resmi.
  2. Jalur Terverifikasi (Berbayar): Dengan membayar biaya yang bervariasi (biasanya antara $50 hingga $300), pembelajar mendapatkan akses tak terbatas ke semua materi kursus, termasuk tugas bergradasi dan ujian akhir. Setelah berhasil menyelesaikan semua persyaratan, mereka akan menerima Sertifikat Terverifikasi yang dapat dibagikan di profil LinkedIn atau dicantumkan dalam CV.

Program Terstruktur untuk Keterampilan Spesifik

Bagi mereka yang mencari pembelajaran yang lebih terstruktur daripada kursus tunggal, edX menawarkan beberapa jenis program:

  • XSeries: Ini adalah serangkaian kursus yang dikurasi untuk membangun pemahaman yang mendalam dalam suatu subjek atau bidang studi tertentu. Program ini merupakan langkah lanjutan dari sekadar mengambil satu kursus terpisah.
  • Professional Certificate: Dirancang khusus untuk pengembangan karier, program ini berfokus pada pembangunan keterampilan yang relevan dan siap kerja di bidang-bidang yang sangat diminati seperti Sains Data, Kecerdasan Buatan, atau Pemasaran Digital. Program ini sering kali dirancang bersama atau disponsori oleh mitra industri, memastikan relevansinya dengan kebutuhan pasar.

Jalur Menuju Pendidikan Tinggi: MicroBachelors & MicroMasters

Inovasi terbesar edX terletak pada program-program yang berfungsi sebagai jembatan menuju pendidikan tinggi formal:

  • MicroBachelors®: Program ini terdiri dari serangkaian kursus tingkat sarjana (S1) yang dirancang untuk mempersiapkan peserta untuk peran pekerjaan entry-level. Yang terpenting, kredit dari program ini dapat ditransfer ke beberapa institusi mitra untuk gelar sarjana penuh.
  • MicroMasters®: Ini adalah program andalan edX yang paling transformatif. Terdiri dari serangkaian kursus tingkat pascasarjana (S2) dari universitas-universitas ternama, program ini memberikan kredensial yang sangat diakui oleh industri. Manfaat utamanya adalah, jika seorang pembelajar menyelesaikan program MicroMasters dan kemudian diterima di program Master penuh di universitas yang sama (atau universitas mitra), kredensial tersebut dapat diperhitungkan sebagai kredit mata kuliah. Ini secara efektif memungkinkan seseorang untuk menyelesaikan “satu semester S2 secara online” dengan biaya yang jauh lebih rendah dan jadwal yang fleksibel, sehingga mempercepat dan mengurangi total biaya untuk mendapatkan gelar Master.

Puncak Penawaran: Gelar Sarjana dan Master Online Penuh

Sejak diakuisisi oleh 2U, yang memiliki keahlian dalam mengelola program gelar online, edX telah memperluas penawarannya ke tingkat tertinggi: program gelar Sarjana (S1) dan Master (S2) online penuh. Peserta yang mendaftar dan menyelesaikan program ini akan menerima ijazah yang identik dengan yang diberikan kepada mahasiswa yang belajar di kampus, memberikan fleksibilitas maksimal bagi para profesional yang sibuk.

Mengukur Nilai Sertifikat edX: Investasi Karier atau Sekadar Lencana Digital?

Pertanyaan paling umum di kalangan calon pembelajar adalah: “Apakah sertifikat edX benar-benar berharga?” Jawabannya kompleks dan sangat bergantung pada tujuan individu, program yang diambil, dan bagaimana sertifikat tersebut dimanfaatkan.

Proposisi Nilai: Kredibilitas Institusional

Daya tarik dan nilai terbesar dari sertifikat edX terletak pada kredibilitas institusi yang menerbitkannya. Memiliki nama seperti Harvard, MIT, Berkeley, atau IBM di CV atau profil LinkedIn memberikan pengakuan merek yang kuat dan dapat menarik perhatian perekrut. Dalam dunia kerja yang kompetitif, terutama di industri teknologi, banyak perusahaan semakin menghargai demonstrasi keterampilan praktis di atas kredensial formal semata. Sertifikat edX, terutama dari program Professional Certificate, dapat berfungsi sebagai bukti konkret penguasaan keterampilan spesifik yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.

Perspektif Pengguna: Pengalaman yang Bervariasi

Ulasan dari jutaan pengguna di seluruh dunia menunjukkan gambaran yang beragam. Di satu sisi, banyak pengguna sangat memuji kualitas konten, terutama dari universitas-universitas papan atas seperti MIT, yang sering dianggap “luar biasa”. Fleksibilitas untuk belajar dengan kecepatan sendiri dan akses ke pendidikan tingkat universitas dengan biaya yang jauh lebih rendah atau bahkan gratis (melalui jalur audit) juga menjadi poin pujian utama.

Namun, ada juga kritik yang signifikan. Beberapa poin kontra yang sering muncul adalah:

  • Inkonsistensi Kualitas: Tidak semua kursus diciptakan setara. Kualitasnya dapat sangat bervariasi tergantung pada institusi dan instruktur. Beberapa kursus terasa usang, kurang menarik, atau memiliki struktur yang buruk.
  • Interaksi Terbatas: Sebagian besar kursus mengandalkan forum diskusi sebagai satu-satunya media interaksi. Mendapatkan umpan balik yang personal dari instruktur atau asisten pengajar bisa menjadi tantangan.
  • Tekanan untuk Membayar: Beberapa pengguna merasa bahwa platform edX secara agresif mendorong mereka untuk melakukan upgrade ke jalur berbayar, yang terkadang terasa “predator,” terutama bagi pemula yang mungkin tidak menyadari bahwa materi inti dapat diakses secara gratis.
  • Nilai Sertifikat yang Dipertanyakan: Sebagian pengguna berpendapat bahwa sertifikat tersebut pada akhirnya tidak memberikan dampak signifikan dalam pencarian kerja dan tidak dapat dibandingkan dengan gelar formal. Ada yang merasa sertifikat tersebut “tidak berharga” di pasar kerja.

Rekomendasi untuk Pembelajar Indonesia

Berdasarkan analisis ini, berikut adalah pendekatan strategis yang dapat diambil oleh pembelajar di Indonesia:

  • Untuk Mahasiswa: Manfaatkan jalur audit gratis secara maksimal untuk melengkapi kurikulum di kampus, menjelajahi minat di luar jurusan, atau mempersiapkan diri untuk mata kuliah yang dianggap sulit. Membayar untuk sertifikat terverifikasi bisa menjadi investasi yang baik untuk dicantumkan di CV saat melamar magang atau organisasi.
  • Untuk Profesional (Upskilling): Fokus pada program Professional Certificate atau MicroMasters yang paling relevan dengan industri dan jalur karier Anda. Ini adalah investasi yang lebih terarah dan memiliki pengakuan yang lebih kuat di mata pemberi kerja dibandingkan sertifikat kursus tunggal.
  • Untuk Pencari Kerja/Pindah Karier: Menyelesaikan serangkaian Professional Certificate atau program MicroMasters dapat menjadi cara yang ampuh untuk menunjukkan komitmen dan membangun portofolio keterampilan di bidang baru. Namun, ini tidak cukup. Nilai sebuah sertifikat edX bukanlah intrinsik pada sertifikat itu sendiri, melainkan pada cerita yang bisa dibangun di sekitarnya. Sertifikat tersebut adalah sebuah artefak bukti yang harus diaktifkan oleh pembelajar. Seorang kandidat yang menyelesaikan sertifikat analisis data dan kemudian membangun portofolio proyek di GitHub yang menganalisis data publik Indonesia memiliki narasi yang jauh lebih kuat daripada yang hanya mencantumkan sertifikat. Sertifikat edX adalah bab pertama dari sebuah cerita keahlian; bab-bab selanjutnya harus ditulis sendiri oleh pembelajar melalui aplikasi praktis.

Membedah Dua Program Unggulan

Untuk memahami secara konkret bagaimana edX menerjemahkan visi akademis menjadi program pembelajaran, mari kita bedah dua penawaran paling populer dan representatif dari HarvardX dan MITx.

HarvardX Data Science Professional Certificate

Program ini adalah contoh sempurna dari pendekatan HarvardX untuk menciptakan produk pendidikan yang relevan dengan pasar kerja.

  • Konsep Inti: Sebuah program komprehensif yang dirancang untuk membekali pembelajar, bahkan yang berasal dari latar belakang non-teknis, dengan pengetahuan dasar dan keterampilan praktis untuk mengatasi tantangan analisis data di dunia nyata.
  • Kurikulum: Terdiri dari 9 kursus yang berpusat pada bahasa pemrograman R, salah satu alat paling populer di kalangan ahli statistik dan data scientist. Kurikulumnya mencakup spektrum yang luas, mulai dari dasar-dasar R, visualisasi data dengan ggplot2, teori probabilitas, inferensi statistik, penggunaan alat produktivitas seperti Git dan RStudio, hingga penerapan algoritma machine learning dan diakhiri dengan sebuah proyek kapstone untuk menunjukkan penguasaan materi.
  • Target dan Pendekatan: Program ini secara eksplisit dirancang untuk pemula. Untuk menjaga motivasi, setiap konsep diajarkan melalui studi kasus yang menarik, seperti menganalisis tren kesehatan dan ekonomi dunia, tingkat kejahatan di AS, krisis keuangan 2007-2008, dan bahkan membangun tim bisbol yang terinspirasi oleh Moneyball.

MITx Supply Chain Management (SCM) MicroMasters

Program ini mengilustrasikan strategi MITx yang berfokus pada keahlian mendalam dan jalur menuju pendidikan formal.

  • Konsep Inti: Sebuah program tingkat pascasarjana yang ketat, di mana kontennya setara dengan satu semester penuh studi di program magister SCM peringkat #1 di MIT. Tujuannya adalah untuk memberikan keahlian tingkat lanjut dalam manajemen rantai pasokan.
  • Kurikulum: Terdiri dari 5 kursus inti yang mencakup Analitik, Fundamental, Desain, Dinamika, serta Teknologi dan Sistem Rantai Pasokan. Program ini diakhiri dengan 1 ujian akhir komprehensif yang menguji pemahaman holistik peserta.
  • Jalur ke Gelar Master: Ini adalah proposisi nilai yang paling kuat. Lulusan yang berhasil mendapatkan kredensial MicroMasters ini dapat mendaftar ke program Master SCM penuh di MIT atau beberapa universitas mitra lainnya. Jika diterima, kredensial mereka akan dihitung sebagai kredit mata kuliah, yang secara signifikan dapat mengurangi waktu (hingga satu semester) dan biaya yang dibutuhkan untuk meraih gelar Master penuh.

Kedua program ini secara sempurna mengilustrasikan dua strategi utama dalam ekosistem edX: “Credentialing for Skills” (model Harvard) versus “Credentialing for Credit” (model MIT). Program Sains Data HarvardX berfokus pada penyampaian serangkaian keterampilan yang dapat segera diterapkan di pasar kerja. Sementara itu, program SCM MITx, meskipun juga memberikan keterampilan berharga, secara eksplisit dirancang sebagai jembatan menuju pendidikan formal yang lebih tinggi. Bagi pembelajar, ini berarti pilihan program harus didasarkan pada tujuan akhir mereka: apakah untuk peningkatan keterampilan langsung, atau sebagai batu loncatan strategis menuju gelar akademis formal.

Kesimpulan: edX sebagai Gerbang Peluang Global bagi Pembelajar Indonesia

Perjalanan edX dari sebuah eksperimen nirlaba yang idealis menjadi sebuah pasar pembelajaran global yang komprehensif adalah cerminan dari evolusi pendidikan di abad ke-21. Didorong oleh kekuatan intelektual dan prestise Harvard dan MIT, edX telah berhasil menciptakan ekosistem yang pragmatis, menawarkan sesuatu untuk hampir semua orang, dari pembelajar kasual hingga calon mahasiswa pascasarjana.

Bagi audiens di Indonesia, proposisi nilai inti edX sangatlah jelas: ia menawarkan akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke materi, instruktur, dan kerangka berpikir dari institusi pendidikan terbaik dunia. Di tengah tuntutan untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing di panggung global, edX menyediakan jalur yang fleksibel, terjangkau, dan kredibel. Baik itu untuk menguasai kecerdasan buatan, memahami seluk-beluk keuangan global, atau belajar menulis secara persuasif, pengetahuan tersebut kini hanya berjarak beberapa klik saja.

Namun, penting untuk memandang edX dengan perspektif yang tepat. Ini bukanlah jalan pintas untuk mendapatkan stempel Harvard atau MIT. Sebaliknya, ia harus dilihat sebagai sebuah “gymnasium intelektual”—sebuah tempat untuk melatih otot-otot pikiran, membangun portofolio keterampilan, dan menunjukkan komitmen terhadap pembelajaran seumur hidup.

Langkah pertama bagi siapa pun yang tertarik adalah yang paling mudah dan tanpa risiko: mendaftar untuk sebuah akun gratis. Jelajahi katalognya yang luas, ikuti satu atau dua kursus melalui jalur audit di bidang yang paling diminati. Dari sana, setiap individu dapat mulai merancang jalur pembelajaran unik mereka sendiri, sebuah jalur yang didukung oleh sumber daya dari pikiran-pikiran terbaik di dunia, yang kini terbuka untuk semua.

Cinulu adalah platform terbuka bagi para pelajar untuk berbagi karya melalui tulisan dalam bentuk artikel, opini, sampai dengan rekomendasi buku. Kamu juga bisa menulis disini dengan cara bergabung sebagai anggota di website ini. Gratis!

Responses

Bagikan post ini!

Buku