CINULU.id – Bagi para pejuang kampus yang telah melalui lika-liku perjuangan demi masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN), kini saatnya membagikan kisah inspiratif tersebut dalam ajang Lomba Menulis Masuk PTN. Kompetisi ini diselenggarakan oleh platform edukasi Masuk PTN, dengan tujuan mengapresiasi semangat dan perjuangan generasi muda dalam meraih pendidikan tinggi.
Lomba ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya alias gratis. Peserta hanya diminta untuk menulis cerita perjuangan pribadi dalam meraih jurusan impian di kampus negeri, serta mengikuti beberapa ketentuan teknis yang sangat mudah.
Berikut adalah persyaratan untuk mengikuti lomba:
-
Mengikuti akun Instagram resmi penyelenggara yaitu @masukdokter, @masukptn, dan @masukutbk.
-
Menyukai (like) unggahan lomba, berkomentar dengan kalimat “bagikan cerita kamu”, serta menandai (tag) lima orang teman di kolom komentar.
-
Membagikan postingan lomba ke fitur Instagram Story (snapgram) dan menyimpannya selama 24 jam dengan menandai kembali akun-akun penyelenggara.
Karya tulis dapat dikirimkan melalui tautan resmi di bit.ly/lombamenulismasukptn paling lambat 30 September 2025, dan pemenang akan diumumkan pada 10 Oktober 2025.
Pemenang akan mendapatkan hadiah menarik, termasuk uang saku serta merchandise eksklusif dari Masuk PTN. Kegiatan ini juga menjadi wadah berbagi pengalaman yang dapat memotivasi calon mahasiswa lainnya.
Istilah Masuk PTN mengacu pada proses seleksi untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, yakni universitas yang dikelola oleh pemerintah. Seleksi ini umumnya mencakup jalur seperti SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes), maupun jalur mandiri. Bagi banyak siswa, proses ini dianggap sebagai tahap penting dalam perjalanan akademik mereka.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai lomba ini, peserta dapat menghubungi penyelenggara melalui akun Instagram resmi di @masukptn.
Dengan semangat berbagi dan menginspirasi, ajang Lomba Menulis Masuk PTN ini diharapkan mampu memperkuat semangat belajar dan solidaritas di kalangan pelajar Indonesia.
Responses