KH Ahmad Dahlan: Pendidikan, Keislaman, dan Modernitas

Gambar KH Ahmad Dahlan sedang memimpin pengajaran dengan latar sekolah Muhammadiyah sebagai simbol pembaruan pendidikan Islam
KH Ahmad Dahlan – Pelopor Pendidikan Islam Modern di Indonesia

Pendahuluan

Dalam sejarah kebangkitan pendidikan Islam di Indonesia, nama KH Ahmad Dahlan menjadi salah satu tokoh yang paling berpengaruh. Ia bukan hanya pendiri organisasi besar Muhammadiyah, tetapi juga seorang pembaru pemikiran keislaman yang membawa semangat modernitas dalam pendidikan. Gagasan dan perjuangannya tidak hanya relevan pada masanya, tetapi juga menjadi rujukan penting hingga kini, terutama dalam menghadapi tantangan pendidikan yang terus berkembang.

Artikel ini membahas kiprah KH Ahmad Dahlan dalam tiga ranah penting: pendidikan, keislaman, dan modernitas, serta bagaimana ketiganya berpadu membentuk model pendidikan Islam yang kontekstual, rasional, dan progresif.

1. Latar Belakang Kehidupan KH Ahmad Dahlan

KH Ahmad Dahlan lahir pada 1 Agustus 1868 di Kauman, Yogyakarta, dengan nama kecil Muhammad Darwis. Ia berasal dari keluarga ulama yang memiliki pengaruh besar dalam lingkungan keraton Yogyakarta. Sejak muda, ia telah menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap ilmu keislaman dan perkembangan zaman.

Pada usia 15 tahun, ia menunaikan ibadah haji ke Makkah dan tinggal selama lima tahun di sana untuk belajar kepada ulama-ulama besar. Di sana pula ia mulai mengenal pemikiran pembaruan Islam yang dipelopori oleh tokoh seperti Muhammad Abduh dan Rashid Rida, yang kelak sangat memengaruhi pandangannya dalam memodernisasi pendidikan Islam di Indonesia.

2. Pendidikan: Gerakan Pencerahan dan Pembaruan

KH Ahmad Dahlan memandang bahwa pendidikan Islam yang berkembang di Indonesia pada masa kolonial terlalu tekstual, kaku, dan kurang membekali peserta didik dengan pengetahuan yang sesuai kebutuhan zaman. Ia kemudian mendirikan Muhammadiyah pada tahun 1912, sebagai gerakan sosial dan pendidikan yang bertujuan mencerahkan umat Islam dari keterbelakangan.

Beberapa kontribusi penting KH Ahmad Dahlan dalam dunia pendidikan:

  1. Mendirikan Sekolah Islam Modern
    Ia mendirikan sekolah-sekolah Islam yang menggabungkan pendidikan agama dengan ilmu pengetahuan umum seperti matematika, sejarah, dan ilmu alam. Ini adalah langkah besar dalam mentransformasikan pendidikan pesantren tradisional menuju sistem yang lebih terbuka dan adaptif.

  2. Menekankan Pendidikan Perempuan
    KH Ahmad Dahlan mendobrak tradisi dengan memberikan perhatian serius pada pendidikan perempuan. Ia mendirikan Sopo Tresno, cikal bakal organisasi Aisyiyah, untuk mendidik kaum perempuan agar setara dalam pendidikan dan peran sosial.

  3. Menerapkan Sistem Kelas dan Kurikulum Terstruktur
    Pendidikan yang diselenggarakan Muhammadiyah di bawah arahannya mengadopsi sistem kelas, pembagian kurikulum, dan ujian yang sistematis. Ini menjadikan pendidikan Islam lebih terorganisir dan efisien.

3. Keislaman: Islam yang Mencerahkan dan Progresif

Dalam hal keislaman, KH Ahmad Dahlan membawa semangat tajdid (pembaruan). Ia tidak hanya mengajarkan Islam secara ritual, tetapi juga mendorong umat untuk memahami Islam sebagai agama yang membebaskan, membangun akhlak, dan mendorong kemajuan.

Prinsip utama dalam pemikiran keislaman KH Ahmad Dahlan antara lain:

  • Kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis
    Ia menekankan pentingnya memahami teks-teks suci secara rasional dan kontekstual. Ia menolak taqlid buta terhadap tradisi yang tidak sesuai lagi dengan zaman.

  • Islam sebagai Panduan Sosial dan Kultural
    Islam harus menjadi kekuatan yang menggerakkan masyarakat untuk lebih beradab, bersih, jujur, dan berkeadilan. Karena itu, dakwah Islam baginya juga berarti perbaikan moral, ekonomi, dan sosial.

  • Anti-Sinkretisme
    KH Ahmad Dahlan menolak praktik keagamaan yang bercampur dengan takhayul, bid’ah, dan khurafat, karena dianggap menghambat kemajuan berpikir umat.

4. Modernitas: Merespons Zaman dengan Ilmu dan Amal

KH Ahmad Dahlan memandang bahwa umat Islam tidak bisa hidup dalam nostalgia masa lalu. Ia mengajak umat Islam untuk menerima ilmu modern, menggunakan teknologi, serta membangun ekonomi dan pendidikan yang mandiri.

Beberapa bentuk penerapan modernitas dalam perjuangan KH Ahmad Dahlan:

  1. Penerimaan terhadap Ilmu Pengetahuan Barat
    Ia tidak melihat Barat sebagai ancaman, tetapi sebagai sumber ilmu yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan umat. Selama tidak bertentangan dengan akidah, ilmu Barat harus dipelajari dan diterapkan.

  2. Pembaharuan dalam Organisasi
    Muhammadiyah didirikan dengan struktur organisasi yang sistematis, profesional, dan mandiri. Ini menjadikan gerakannya efisien dan berkelanjutan hingga kini.

  3. Amal Usaha sebagai Pilar Dakwah
    KH Ahmad Dahlan tidak hanya berbicara, tetapi juga membangun. Ia mendirikan sekolah, rumah sakit, panti asuhan, dan lembaga sosial sebagai bentuk konkret dakwah Islam yang solutif.

5. Muhammadiyah: Wujud Nyata Gagasan Besar

Organisasi Muhammadiyah menjadi warisan terbesar dari perjuangan KH Ahmad Dahlan. Hingga kini, Muhammadiyah mengelola ribuan sekolah, rumah sakit, universitas, dan lembaga sosial yang tersebar di seluruh Indonesia. Semangat pendidikannya tetap hidup dalam prinsip-prinsip dasar Muhammadiyah:

  • Berbasis Al-Qur’an dan Sunnah

  • Mengedepankan ilmu dan amal

  • Mendorong kemandirian umat

  • Terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Muhammadiyah juga aktif dalam kegiatan kebencanaan, kesehatan masyarakat, hingga diplomasi global melalui peran serta warga Muhammadiyah di berbagai forum internasional.

6. Relevansi KH Ahmad Dahlan di Era Kini

Dalam menghadapi era digital dan globalisasi, semangat KH Ahmad Dahlan menjadi sangat relevan, terutama bagi dunia pendidikan. Beberapa pelajaran yang bisa diambil:

  1. Pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman.

  2. Islam harus dihadirkan dalam wajah yang rasional dan mencerahkan.

  3. Lembaga pendidikan perlu membuka diri terhadap ilmu modern tanpa kehilangan identitas spiritual.

  4. Etos amal dan kerja sosial perlu dikedepankan dalam pendidikan.

Bagi dosen dan guru, pendekatan KH Ahmad Dahlan mengajarkan pentingnya integrasi antara nilai agama dan keilmuan modern. Bagi mahasiswa, perjuangan beliau menjadi inspirasi bahwa ilmu bukan hanya untuk pribadi, tetapi juga untuk membangun masyarakat.

Kesimpulan

KH Ahmad Dahlan adalah tokoh pembaru yang menjadikan pendidikan Islam sebagai jalan pencerahan. Ia bukan hanya pemikir, tetapi juga pelaku yang membangun sistem pendidikan modern berbasis nilai Islam. Melalui organisasi Muhammadiyah, ia membuktikan bahwa Islam dan modernitas bisa bersatu dalam kerangka pendidikan yang mencerahkan.

Di tengah berbagai tantangan dunia pendidikan hari ini, pemikiran KH Ahmad Dahlan tetap relevan dan menjadi sumber inspirasi yang tak habis digali. Ia adalah contoh nyata bahwa dengan ilmu dan iman, perubahan besar bisa diwujudkan.

Cinulu adalah platform terbuka bagi para pelajar untuk berbagi karya melalui tulisan dalam bentuk artikel, opini, sampai dengan rekomendasi buku. Kamu juga bisa menulis disini dengan cara bergabung sebagai anggota di website ini. Gratis!

Responses

Bagikan post ini!

Buku